Mari Berbagi !!!


Tuesday, 20 October 2009

bumi dan bulan

BUMI

Bentuk dan Ukuran Bumi
Bentuk bumi bulat, tetapi tidak persis seperti bola bentuk bumi agak pepat di kedua kutubnya. Bentuk bumi yang demikian disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Akibat rotasi bumi, bagian bumi yang berada di kutub hampir tak bergerak, sedangkan bagian bumi yang berada di katulistiwa merasakan sedikit terlempar keluar, sedangkan yang berada disekitar kutub tidak. Terlempar keluarnya bagian yang berada di sekitar khatulistiwa menyebabkan bagian-bagian tersebut sedikit menjauh dari pusat bumi. Itu sebabnya jari-jari bumi di khatulistiwa lebih panjang dibandingkan di kutub. Jari-jari di khatulistiwa 6.378 km dan di kutub 6375 km. Dengan demikian , kari-jari bumi rata-rata 6.371 km.
Massa bumi adalah 5.98 x 1024 dan volumenya 1,08x1021 m3, oleh karena itu massa jenis bumi adalah 5500 kg/m3. Jarak aphelium bumi adalah 152.086.000 km, sedangkan jarak periheliumnya adalah 147 097 000 km. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.098.000 km. Jarak rata-rata ini didefinisikan sebagai 1AU ( AU= Astronomical Unit = Satuan Astronomi )
Massa bumi sangat besar yaitu,5,98x1024 kg. Gaya gravitasi bumi juga sangat besar. Oleh karena itu benda-benda yang ada dipermukaan bumi akan merasakan gaya tariknya. Bumi memiliki gaya tarik yang disebut gravitasi yang besarnya 9,8 m/s2.
Terbukti benda yang dilepas dari ketinggian tertentu akan jatuh menuju pusat bumi. Jatuhnya meteor merupakan salah satu bukti bahwa benda angkasa juga ditarik oleh bumi.

Rotasi Bumi
Dalam peredaranya mengelilingi matahari, bumi pun berputar pada porosnya atau sumbunya. Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi bumi. Bumi berotasi pada porosnya dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari .
Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 3600 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit. Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa yaitu :
A. Pergantian siang dan malam
B. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi
C. Gerak semu harian bintang
D. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

A. Pergantian Siang dan Malam




Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam. Panjang periode siang atau malam hari di khatulistiwa hampir sama sepanjang tahun, yaitu berlangsung selama 12 jam. Kadang-kadang ada perbedaan sedikit yaitu panjang siang tidak sama dengan panjang malam. Suatu waktu panjang siang lebih besar dari 12 jam, dan ini berarti panjang malam hari kurang dari 12 jam. Perbadaan ini menjadi lebih besar untuk tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa (misalnya di daerah lintang dan kutub).

B. Perbedaan Waktu Berbagai Tempat Dimuka Bumi

Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring derajat itu dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati matahari terbit dan matahari terbenam lebih cepat dari pada daerah yang berada di sebelah barat. Wilayah yang berada pada sudut 15 0 lebih ke timur akan mengamati matahari terbit lebih cepat satu jam.

Namun, ada waktu yang berlaku secara international yang disebut waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah.

C. Gerak Semu Harian Bintang

Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.

Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.

D. Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi

Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa.



REVOLUSI BUMI
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.waktu 365¼ atau satu tahun surya disebut kala revolusi bumi. Ternyata poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang berlangsung secara berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, dan perubahan penampakan rasi bintang, serta kalender masehi.
A. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan.
a. Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September
 Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari
 Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
 Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan
 Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
 Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
 Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

b. Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
 Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
 Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
 Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
 Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
 Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
 Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.

c. Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
 Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari
 Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
 Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
 Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.

B. Gerak Semu Tahunan Matahari

Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
C. Perubahan Musim

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

D. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang

Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain

Kita yang berada di bumi hanya dapat melihat bintang pada malam hari. Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Berarti rasi bintang yang nampak dari bumi juga berubah.

E. Kalender Masehi

Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penaggalan internasional ialah bujur 180o , akibatnya apabila dibelahan timur bujur 180o tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180o masih tanggal 14, seolah-olah melompat satu hari. Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, dimana satu tahun sama dengan 365 ¼ hari. Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender Julius Caesar atau kalender Julian. Kalender julian berdasarkan pada selang waktu antara satu musim semi dengan musim semi berikutnya dibelahan bumi utara. Selang waktu ini tepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Julius Caesar menetapkan perhitungan kalender sebagai berikut.
 Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari
 Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat
 Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain

BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI
Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari . Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari.waktu ini disebut satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.

Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi
A. Bentuk Dan Ukuran Bulan

Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg. Garis tengah bulan sama dengan ¼ garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m3. massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer.

Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :
1. Di bulan tidak ada kehidupan.
2. Permukaan di bulan sangat kasar ( berlubang ) dikarenakan benda-benda yang jatuh tidak ada yang menahan.
3. Suara tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan medium tempat perambatan suara.
4. Langit bulan tampak hitam legam. Atmosfer bumi berwarna biru karena cahaya matahari yang mengenai molekul-molekul udara menghamburkan cahaya warna biru

B. Fase Bulan

Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan di lihat dari bumi. Fase-fase bulan tersebut adalah fase bulan baru, kuartir pertama, bulan purnama,kuartir ketiga, kuartir keempat.

Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan yang terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak, kemudian muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada hari ke-14 atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Fase bulan berulang setiap 29 hari (bulan sinodis/komariah). Berikut adalah fase-fase bulan :
1. Fase Bulan Baru
Pada fase ini bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan yang mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi
2. Kuatrir Pertama 7 3/8 hari
Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram sebelah kanan. Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak sebagai bulan sabit.
3. Bulan Purnama 14 3/4 hari
Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah . Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh
4. Kuartir Ketiga 22 1/8 hari
Bulan,Bumi dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit.
5. Kuartir ke empat 28 1/2 hari
Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulan dijadikan standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebagai kalender hijriayah

C. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari

Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau matahari secara tiba-tiba, terdapat dua jenis gerhana yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis. Bayangan tersebut mempunyai dua bagian yaitu :
1. Bayangan Umbra atau bayangan inti
Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau bulan. Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi panjangnya kira-kira 1.376.000 km.
2. Daerah bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra
GERHANA
1. Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi jika bulan memasuki bayangan bumi. Bumi berada diantara matahari dan bulan. Akibatnya bulan tidak mendapat cahaya matahari sehingga bulan tidak terlihat oleh pengamat dibumi. Apabila bulan berada pada daerah umbra, bulan tidak tampak sama sekali dari bumi. Pada saat ini terjadi gerhana bulan total. Selanjutnya bulan muncul dalam daerah redup saat masuk kembali ke daerah penumbra. Gerhana berakhir saat bulan keluar dari daerah penumbra.. Gerhana bulan berlangsung cukup lama karena bayangan bumi yang cukup besar.Lamanya dapat mencapai 6 jam bila bulan melewati tengah bayangan. Jika bulan hanya menyinggung bayangan penumbra, gerhana hanya berlangsung beberapa saat. Gerhana seperti ini disebut gerhana bulan sebagian (parsial)


2. Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari. Jika posisi bumi-bulan-matahari tepat segaris, bayangan bulan dapat menutup sebagian daerah dibumi. Tempat di bumi yang tertutup penumbra mengamati gerhana matahari sebagian (parsial). Hanya sebagian permukaan matahari yang ditutupi bulan. Tempat yang ditutupi umbra mengalami gerhana matahari total. Seluruh permukaan matahari tertutup bulan.

Ukuran bulan sangat kecil sehingga bayangannyapun kecil. Oleh karena itu, daerah di bumi yang tertutup bayangan bulan hanya sebagian. Luas daerah yang tertutup penumbra memiliki garis tengah sekitar 3.000 km. Daerah yang tertutup umbra memiliki garis tengah sekitar 269 km. Lama gerhana matahari total hanya beberapa menit karena gerakan bayangan bulan yang cepat. Gerhana matahari tolal yang tergolong lama terjadi di Samudra Atlantik dan afrika pada tanggal 30 Juni 1937 yang berlangsung selama 7,2 menit.

alam semesta

Alam Semesta
Penemuan radiasi latar belakang kosmik dalam bentuk gelombang mikro (Cosmic Microwave Background atau CMB) merupakan salah satu penemuan terpenting abad ini. Betapa tidak, penemuan ini telah mengubah pandangan modern manusia tentang alam semesta yang dihuninya. Meski fenomena pengembangan alam semesta telah lebih dulu diungkap oleh Edwin Hubble pada tahun 1929, penemuan CMB memperkuat dukungan pada teori Big Bang, suatu teori penciptaan alam semesta melalui ledakan maha dahsyat dari titik berukuran nol dengan kerapatan serta suhu tak berhingga tingginya. Ledakan ini telah menciptakan suatu kesetimbangan termal benda hitam (black body) di masa lampau yang fosilnya ternyata masih dapat teramati saat ini.
Benda hitam merupakan suatu idealisasi sistem tertutup yang memiliki kesetimbangan termal dengan distribusi intensitas radiasi berbentuk unik dan universal serta hanya bergantung pada temperatur sistem. Benda hitam sempurna tidak pernah eksis di permukaan bumi, namun karena diperkirakan hanya ada satu alam semesta (paling tidak yang berhasil diamati), maka alam semesta yang kita huni ini logis dianggap sebagai benda hitam sempurna.
Adalah Arno Penzias dan Robert Wilson yang telah berjasa menemukan CMB pertamakali pada tahun 1964 dalam bentuk derau (noise) radio yang pada saat itu sangat membingungkan mereka. Kedua ilmuwan tersebut bekerja di laboratorium Bell di New Jersey dengan sebuah teleskop radio ultrasensitif (dipandang saat itu) yang dirancang untuk menerima sinyal dari satelit. Teleskop tersebut menangkap derau yang berasal jauh dari luar angkasa dan, yang paling membingungkan kedua ilmuwan, sinyal tersebut tidak bergantung pada arah fokus teleskop serta tidak bergantung pada waktu pengamatan. Pengukuran yang mereka lakukan mengantar pada kesimpulan bahwa derau tersebut adalah radiasi gelombang mikro dengan panjang gelombang 7 centimeter yang sebenarnya (saat ini) dapat ditangkap oleh televisi biasa jika ditala pada kanal kosong. Untuk penemuan yang sangat menghebohkan ini Penzias dan Wilson dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 1978.
Dari sifat isotropiknya wajar jika diyakini bahwa radiasi CMB berasal dari tempat yang sangat jauh di jagad raya. Namun bagaimana para ilmuwan dapat yakin bahwa radiasi ini merupakan fosil dari ledakan maha dahsyat di masa lampau saat alam semesta tercipta?
Lebih dari duapuluh tahun sebelum penemuan CMB, George Gamow, seorang profesor fisika pada George Washington University di Washington D.C., bersama dengan mahasiswanya mengusulkan teori penciptaan alam semesta melalui ledakan yang sangat dahsyat yang mereka sebut sebagai teori Big Bang. Dua orang mahasiswanya, Ralph Alpher dan Robert Herman, pada tahun 1949 kemudian memperkirakan bahwa temperatur rata-rata alam semesta saat ini sebagai konsekuensi dari ledakan besar di masa lalu serta berkembangnya alam semesta pada kisaran 5 derajat Kelvin (minus 268 derajat Celsius). Sayangnya mereka tidak sempat mengusulkan eksperimen dengan menggunakan teleskop radio, meski pada tahun 1963 dua ilmuwan Rusia sempat menanyakan penemuan Ed Ohm yang melaporkan pengukuran derau statik pada tingkat 3 Kelvin. Ohm sendiri tidak mampu memisahkan derau tadi dengan derau yang berasal dari peralatannya.
Lalu bagaimana hubungan antara derau statik gelombang mikro dengan temperatur alam semesta? Inilah kisah sukses fisika selain mekanika kuantum dan mekanika relativistik. Di dalam termodinamika, salah satu cabang fisika yang banyak membahas hubungan antara temperatur dan sifat suatu zat, dikenal hukum Wien yang menyatakan bahwa untuk distribusi radiasi benda hitam perkalian antara panjang gelombang radiasi berintensitas maksimum dengan temperaturnya ekivalen dengan bilangan 0,3. Pengukuran yang dilakukan oleh Penzias dan Wilson tidak persis tepat pada puncak distribusi, namun karena kegigihan dan keyakinan para ilmuwan, pengukuran-pengukuran yang dilakukan selama lebih dari dua dekade, hingga tahun 1991 dengan menggunakan satelit COBE, berhasil mengkonfirmasi distribusi radiasi benda hitam dari CMB dengan akurasi yang sangat mengesankan (lihat gambar 2). Dari distribusi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa temperatur alam semesta saat ini, lebih dari 10 milyar tahun setelah Big Bang, adalah 2,726 Kelvin.
Kronologi Alam Semesta
Distribusi radiasi CMB meyakinkan ilmuwan bahwa jauh di masa lampau telah terjadi kesetimbangan termal di alam semesta. Karena alam semesta terus berkembang hingga kini, masuk akal jika temperatur saat itu diperkirakan sangat tinggi. Para ilmuwan menggunakan hukum-hukum fisika untuk memperkirakan sifat-sifat alam semesta di awal terciptanya, bahkan ekstrapolasi dapat dilakukan hingga mendekati Big Bang. Meski demikian, karena temperatur saat ledakan (pada usia 0 detik) sangat tinggi, menuju nilai tak berhingga, hukum-hukum fisika tidak lagi valid di sini. Dalam matematika keadaan seperti ini dinamakan keadaan singular. Karena matematika tidak dapat sepenuhnya berurusan dengan bilangan tak berhingga, hukum-hukum fisika yang diformulasikan dalam matematika tidak lagi memiliki arti pada kondisi singularitas. Pada awal terciptanya, alam semesta memiliki ukuran tak berhingga kecil (menuju nol) namun kerapatan materinya sangat tinggi. Baru setelah 10-43 detik (satu per sepuluh juta triliun triliun triliun detik) dari ledakan situasi jagad raya dapat diakses dengan menggunakan teori-teori fisika mutakhir. Diperkirakan pada saat itu temperatur jagad raya mencapai 1032 K atau sepuluh triliun triliun kali lebih tinggi dari temperatur inti matahari. Periode yang dimulai pada usia 0 hingga 10-43 detik dikenal sebagai periode (masa) Planck yang hingga saat ini masih merupakan misteri bagi sains. Para ilmuwan mengimpikan sebuah teori yang dapat menggabungkan teori kuantum dengan teori gravitasi yang diharapkan dapat menguak apa yang terjadi pada masa Planck. Teori yang dinamakan teori gravitasi kuantum ini tentulah sangat sulit mengingat bahwa domain kuantum (daerah dimana efek kuantum dominan) berukuran mikroskopik maksimal sebesar atom atau molekul, sedangkan gaya gravitasi terlihat superior pada skala planet atau galaksi. Meski demikian, usaha ke arah sana sudah banyak dilakukan, misalnya melalui gagasan teori Superstring yang mempostulasikan ruang dengan dimensi 10 atau 26 pada masa Planck. Dimensi-dimensi tersebut berkontraksi setelah masa Planck dan menyisakan hanya 3 dimensi ruang serta satu dimensi waktu saat ini.
Setelah masa Planck alam semesta memasuki masa Penggabungan Agung (Grand Unification). Pada masa ini semua gaya fundamental kecuali gaya gravitasi sama kuatnya. Saat itu alam semesta masih belum berisi apa-apa kecuali sup plasma dengan temperatur lebih dari seratus ribu triliun triliun Kelvin. Periode ini tidak berlangsung lama dan alam semesta mengalami inflasi (pengembangan secara cepat) yang diakhiri dengan pemisahan gaya lemah dan gaya elektromagnetik. Setelah kedua macam gaya tersebut terbedakan, sup plasma panas berubah menjadi sup elektron-quark beserta partikel-partikel pembawa gaya elektrolemah yaitu partikel W dan Z. Partikel-partikel tersebut eksis di alam semesta bersama anti partikel mereka yang jika bergabung akan bertransformasi menjadi radiasi dan sebaliknya radiasi yang ada dapat segera berubah menjadi partikel dan anti-partikel.
Seperseratus ribu detik setelah ledakan temperatur alam semesta turun menjadi 10 triliun Kelvin atau sekitar seribu kali lebih panas dari temperatur pusat matahari. Pada saat ini sup quark berkondensasi menjadi proton dan netron yang merupakan komponen dasar dari nukleus atau inti atom.
Sekitar tiga menit kemudian temperatur terus menurun menjadi satu milyar Kelvin. Energi kinetik yang dihasilkan temperatur sebesar ini sudah tidak mampu lagi menahan gaya nuklir kuat antara proton dan netron yang selanjutnya bergabung menjadi nucleus-nukleus ringan. Proses ini dinamakan sebagai proses nukleosintesis. Proton dan netron bergabung menjadi nukleus deuterium. Deuterium kemudian menangkap sebuah netron membentuk inti tritium. Selanjutnya Tritium bergabung dengan sebuah proton menjadi inti Helium. Proses ini berlanjut terus hingga mencapai inti atom Lithium, namun dengan peluang yang semakin kecil. Dengan demikian teori Big Bang meramalkan kelimpahan Hidrogen dan Helium di dalam alam ini. Konfirmasi ramalan ini diperoleh melalui spektrum bintang-bintang serta galaksi yang dapat diamati dari bumi.
Setelah 3 menit pertama berlalu tidak banyak perubahan yang terjadi kecuali temperatur terus menurun dan alam semesta semakin besar hingga usia jagad raya mencapai 300.000 tahun. Di usia ini alam semesta telah mendingin menjadi 3000 Kelvin, suatu kondisi temperatur yang masih mampu melelehkan kebanyakan logam yang kita kenal. Walaupun temperatur ini masih sangat tinggi, energi kinetik yang dimiliki oleh elektron tidak mampu lagi menahan gaya tarik menarik Coulomb antara elektron dan nukleus. Elektron kemudian bergabung dengan nukleus membentuk atom sehingga seluruh sup plasma tadi akhirnya berubah menjadi atom-atom. Mulai saat ini radiasi tidak lagi bertransformasi menjadi partikel dan anti-partikel, sehingga dikatakan bahwa alam semesta mulai terlihat transparan oleh radiasi. Radiasi foton selanjutnya dapat bergerak bebas bersama mengembangnya alam semesta. Dengan demikian, radiasi CMB yang teramati oleh para ilmuwan adalah fosil radiasi yang berasal dari 300.000 tahun setelah terjadinya Big Bang.
Dalam beberapa jam setelah Big Bang pembentukan Helium serta elemen-elemen ringan lainnya berhenti. Alam semesta terus berkembang dan mendingin, namun dibeberapa lokasi yang memiliki kerapatan jauh lebih besar dibandingkan di tempat lain proses pengembangan tersebut agak lambat akibat gaya tarik menarik gravitasi yang relatif lebih besar. Bahkan di tempat-tempat tertentu di alam semesta proses pengembangan berhenti sama sekali dan elemen-elemen yang ada di tempat itu mulai merapat. Karena gaya gravitasi semakin bertambah, gas-gas Hidrogen dan Helium mulai berrotasi untuk mengimbangi tarikan gravitasi. Proses ini selanjutnya melahirkan galaksi-galaksi yang berputar dan memiliki berbagai macam bentuk seperti cakram dan elips, bergantung pada kecepatan rotasi serta gaya gravitasinya.
Selanjutnya gas-gas Hidrogen dan Helium dalam galaksi akan pecah menjadi awan-awan yang lebih kecil dan juga mengalami proses kontraksi karena masing-masing memiliki gaya gravitasi sendiri. Karena atom-atom di dalam awan-awan tersebut saling bertumbukan, tarikan gravitasi mengakibatkan tekanan bertambah dan temperatur terus meningkat yang pada akhirnya sanggup untuk menyulut reaksi nuklir fusi. Reaksi ini akan mengubah Hidrogen menjadi Helium dan berlangsung relatif lama karena persediaan Hidrogen yang berlimpah dan terjadi keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya ledakan nuklir. Helium kemudian diubah menjadi elemen-elemen yang lebih berat melalui proses fusi hingga menjadi Karbon dan Oksigen. Tahapan selanjutnya menghasilkan bintang-bintang di dalam galaksi yang sebagian meledak sambil melemparkan bahan bakar untuk membentuk bintang-bintang generasi baru. Matahari kita adalah salah satu contoh dari bintang jenis generasi baru ini. Sebagian kecil pecahan ledakan yang mengandung element-elemen lebih berat tidak lagi sanggup untuk menyalakan reaksi fusi nuklir karena elemen-elemennya relatif sudah stabil dan temperaturnya tidak cukup tinggi. Bagian ini akhirnya membentuk planet-planet yang mengorbit bintang seperti bumi kita yang mengorbit matahari.
Pada saat bumi terbentuk, sekitar 5 milyar tahun yang lalu, temperaturnya sangat tinggi dan tidak memiliki atmosfir. Setelah agak lama barulah temperatur bumi menurun dan atmosfir mulai terbentuk karena adanya emisi gas dari batu-batuan di atas permukaan bumi. Namun, atmosfir pertama ini bukanlah atmosfir yang dapat mendukung kehidupan seperti saat ini, karena atmosfir bumi mula-mula terdiri dari gas-gas beracun seperti Hidrogen Sulfida. Untungnya beberapa makhluk primitif yang ada saat itu membutuhkan gas-gas tersebut untuk bernafas dan menghasilkan Oksigen sebagai gas buangan ke permukaan bumi, sehingga permukaan bumi akhirnya dipenuhi oleh gas Oksigen. Karena gas Oksigen sendiri merupakan racun bagi makhluk primitif ini, sebagian besar dari mereka akhirnya punah secara alami, sedangkan sebagian lagi dapat menyesuaikan diri dengan mengkonsumsi Oksigen sebagai kebutuhan hidupnya.
Masalah yang Dihadapi Teori Big Bang
Teori Big Bang standar (Standard Big Bang atau SBB) berhasil membangun hubungan antara jarak bintang dengan besar pergesaran merah yang teramati, serta dapat menjelaskan berlimpahnya elemen-elemen ringan seperti Helium, Deuterium, dan Lithium. Untuk menjelaskan fenomena-fenomena tersebut SBB hanya memerlukan satu konstanta sebagai input yaitu rasio antara kerapatan baryon dengan kerapatan foton di alam semesta saat ini. Namun yang paling penting sekali adalah SBB berhasil meramalkan keberadaan distribusi radiasi benda hitam dari CMB yang berhasil dikonfirmasi dengan akurasi yang sangat tinggi.
Di balik semua kesuksesan itu teori SBB ternyata memiliki cacat. Teori SBB tidak dapat menjelaskan mengapa radiasi CMB sangat isotropik. SBB juga menghadapi masalah yang dikenal sebagai problem horizon, yaitu jarak maksimal yang dapat ditempuh cahaya setelah ledakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan jarak gelombang mikro dari foton yang teramati pada temperatur yang sama (dengan kata lain, ukuran alam semesta pada saat itu yang terlihat dari masa sekarang jauh lebih besar dari ukuran yang dapat ditempuh cahaya setelah terjadinya Big Bang). Disamping itu, bagi teori SBB fenomena alam semesta yang cenderung flat (fenomena yang memperlihatkan kecenderungan alam semesta untuk terus berkembang) juga masih merupakan misteri. Problem lain adalah SBB secara internal tidak konsisten karena SBB bersandar pada asumsi bahwa materi merupakan zat alir ideal atau fluida klasik, padahal semua ilmuwan tahu bahwa pada temperatur sangat tinggi penjelasan materi sebagai gas ideal klasik tidak lagi valid.
Karena Teori Medan Quantum (Quantum Field Theory atau QFT) merupakan satu-satunya teori yang berlaku pada energi (temperatur) sangat tinggi, maka solusi problem terakhir adalah melalui modifikasi SBB dengan QFT. Masuknya QFT pada kosmologi Big Bang ternyata memberi jalan pada penemuan skenario inflasi alam semesta yang mempostulatkan bahwa pada suatu masa alam semesta mengalami pengembangan secara eksponensial. Pada masa ini energi materi disimpan dalam bentuk lain dan dilepas sebagai energi termal di akhir proses inflasi.
Skenario inflasi tentu saja dapat menyelesaikan problem horizon karena ukuran alam semesta setelah inflasi konsisten dengan kerucut cahaya masa lampau (ukuran alam semesta di masa lampau dilihat dari masa sekarang). Selain itu skenario inflasi juga dapat menyelesaikan masalah flatness karena pada masa inflasi entropi semesta bertambah dengan faktor yang sangat besar yang pada akhirnya mendorong alam semesta untuk mengambil bentuk flat. Pembuktian secara akurat diperoleh dengan menggunakan persamaan Friedmann-Robertson-Walker, yang merupakan kasus khusus dari persamaan Einstein dalam teori relativitas umum.
Masalah Pada Saat Penciptaan
Mungkin, masalah yang paling fundamental dalam teori Big Bang adalah masalah penciptaan atau pada saat alam semesta berusia 0 detik. Seperti sudah dijelaskan di atas, pada saat itu teori Big Bang meramalkan kondisi singularitas yang tidak dapat diakses dengan teori fisika semutakhir apa pun. Namun, kalau pun kita mengabaikan kondisi ini, teori penciptaan alam semesta tampaknya tidak dapat diterima oleh fisika karena menyalahi aturan fisika yang paling fundamental, kekekalan energi. Hukum kekekalan energi merupakan dasar fisika dan belum pernah ada bukti-bukti eksperimen eksplisit bahwa hukum kekekalan energi ini dilanggar. Jika pada saat sebelum alam semesta tercipta tidak terdapat apa-apa sedangkan saat ini kita dapat mengamati alam semesta yang maha luas, maka hukum kekekalan energi telah dilanggar sebesar massa semesta dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya, E = mc2 , sesuai dengan teori Einstein. Di manakah letak solusinya?
Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa energi total alam semesta tetap nol. Energi yang berasal dari massa alam semesta adalah energi positif, sedangkan energi yang mengikat alam semesta akibat gaya tarik menarik gravitasi yang dialami oleh setiap partikel merupakan energi negatif. Kedua jenis energi tersebut saling menghilangkan, sehingga energi total semesta tetap nol sesuai dengan kondisi sebelum alam semesta diciptakan. Pendapat ini juga mendukung adanya materi yang tidak terdeteksi yang tersebar di alam semesta yang disebut materi gelap (dark matter).
Untuk menjawab masalah penciptaan materi dari keadaan ‘tidak ada’ menjadi ‘ada’ ilmuwan berpaling pada teori kuantum. Di dalam teori kuantum keadaan ‘tidak ada’ ini dikenal dengan istilah vacuum, suatu keadaan yang ternyata tidak kosong sama sekali namun terdiri dari dinamika penciptaan dan pemusnahan partikel serta anti-partikel dalam waktu yang sangat singkat. Mengapa partikel dan anti-partikel dapat diciptakan dari sesuatu yang tidak ada dan keduanya dapat dimusnahkan tanpa ada bukti sisa radiasi anihilasi? Jawabannya adalah melalui ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa ketidakpastian pengukuran energi berbanding terbalik terhadap ketidakpastian waktu pengukuran dengan konstanta Planck sebagai konstanta pembanding. Ketidakpastian Heisenberg secara implisit memperbolehkan pelanggaran energi dalam suatu sistem asalkan waktu pelanggaran sangat singkat, semakin besar pelanggaran energi semakin singkat waktu yang diperbolehkan. Dengan demikian keadaan vacuum terdiri dari lautan partikel dan anti-partikel yang eksis dan musnah dalam waktu sangat singkat. Fluktuasi vacuum ini juga mengakibatkan black hole (lubang hitam) bersifat tidak ‘benar-benar hitam’ karena ia dapat menarik partikel sambil meradiasikan anti-partikel dari dalam vacuum.
Setelah terjadinya Big Bang jumlah partikel dan anti-partikel sama banyaknya. Keduanya dapat bergabung menjadi radiasi dan sebaliknya radiasi dapat menghasilkan pasangan partikel dan anti-partikel. Mengapa saat ini yang teramati di alam semesta hanyalah materi, atau dengan kata lain ke mana perginya anti-materi?
Eksperimen dan teori fisika telah berhasil membuktikan bahwa alam semesta beserta isinya memperlihatkan sifat simetri dengan cacat yang sangat kecil. Pada saat terjadi kesetimbangan termal antara pasangan partikel dan anti-partikel dengan radiasi, tidak semua proton beranihilasi dengan anti-proton dan sebaliknya tidak semua radiasi menghasilkan pasangan partikel dan anti-partikel. Cacat simetri yang sangat kecil ini akhirnya meninggalkan lebih banyak materi dibandingkan dengan anti-materi, sehingga alam semesta yang terlihat sekarang disusun sepenuhnya oleh materi. Beberapa jenis anti-partikel yang teramati di ruang angkasa diperkirakan berasal dari reaksi nuklir yang berasal dari bintang-bintang tertentu.

Nasib Alam Semesta di Masa Mendatang
Jauh sebelum CMB terdeteksi oleh Penzias dan Wilson, seorang ilmuwan Rusia bernama Alexander Friedmann mencatat kekeliruan Einstein pada persamaan relativitas umumnya. Sementara Einstein dan para fisikawan lain sibuk memodifikasi persamaan gravitasi untuk membuat alam semesta bersifat statik, Friedmann mengajukan dua asumsi sederhana tentang alam semesta. Pertama: alam semesta terlihat sama ke arah mana pun kita memandang. Kedua: hal tersebut benar dari mana pun kita memandang alam semesta. Untuk skala manusia tentu saja asumsi ini terlihat terlalu ceroboh, namun untuk skala milyaran galaksi simulasi-simulasi komputer saat ini memperlihatkan kebenarannya. Dari kedua asumsi tersebut Friedmann memperlihatkan bahwa alam semesta haruslah berkembang. Bahkan pada tahun 1922 ia dapat meramalkan secara akurat apa yang akhirnya ditemukan oleh Hubble pada tahun 1928.
Dalam pemikiran Friedmann ada tiga kemungkinan (model) yang akan terjadi pada alam semesta di masa mendatang. Kemungkinan pertama adalah alam semesta bersifat tertutup (closed universe). Kemungkinan ini terjadi jika gaya gravitasi yang dihimpun oleh semua galaksi relatif sangat kuat, sehingga mampu untuk menekuk ruang (space) menjadi bentuk seperti permukaan sebuah bola jika kita bayangkan alam semesta hanya terdiri dari dua dimensi. Untuk model ini alam semesta akan berhenti berkembang pada suatu masa dan gaya gravitasi akan kembali menyatukan semua galaksi menuju ke satu titik. Apa yang terjadi kemudian adalah kehancuran semesta yang dikenal dengan istilah Big Crunch atau kebalikan dari Big Bang.
Kemungkinan kedua adalah gaya gravitasi terlalu lemah untuk mengatasi proses pengembangan alam semesta sehingga alam semesta akan terus menerus berkembang dengan cepat dan selamanya.
Kemungkinan yang terakhir akan terjadi jika proses pengembangan alam semesta tidak terlalu cepat namun hanya cukup untuk mengeliminasi gaya gravitasi, sehingga alam semesta berkembang menuju ukuran tertentu dan kecepatan pengembangannya berkurang sedikit demi sedikit menuju nol. Pada kasus ini alam semesta dikatakan bersifat flat.
Dari ketida model tersebut mana yang paling mungkin menurut para ilmuwan? Karena peluang untuk setiap model sangat bergantung pada laju berkembangnya semesta serta besar gaya gravitasi yang dimilikinya, maka informasi tentang kerapatan rata-rata alam semesta sangat menentukan. Jika kerapatan rata-rata ini lebih kecil dari suatu nilai kritis maka alam semesta akan terus berkembang untuk selamanya. Namun jika sebaliknya maka kehancuran alam semesta akan terjadi melalui proses Big Crunch.
Hingga saat ini hasil pengukuran dan perhitungan kebanyakan mengarah pada nilai kritis yang berarti bahwa alam semesta cenderung untuk bersifat flat. Meski demikian, banyak ketidakpastian yang harus diperhitungkan para ilmuwan. Salah satu dari yang paling membingungkan para ilmuwan adalah pada pengukuran konstanta Hubble, suatu konstanta yang menghubungkan antara jarak bumi-bintang dengan pergeseran merah (red shift) bintang tersebut. Konstanta Hubble yang banyak diyakini oleh para astronom saat ini menghasilkan usia alam semesta pada kerapatan kritis sekitar 10 milyar tahun. Kontrasnya, pengukuran memperlihatkan bahwa usia bintang tertua dalam galaksi kita paling tidak telah 14 milyar tahun. Wajar saja jika perdebatan yang sangat sengit masih mewarnai masalah ini.
Bagi kita sendiri, sebagai manusia yang hidup di masa kini, model mana yang mungkin terjadi tidak akan menjadi masalah. Meski alam semesta keesokan hari mulai mengkerut menuju kehancuran, waktu yang dibutuhkan tentulah paling tidak 10 milyar tahun lagi. Pada saat itu tentu saja seluruh manusia dan peradabannya di permukaan bumi telah lama punah karena matahari sudah kehabisan bahan bakar. Kecuali, seperti kata Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time, jika manusia sudah mengkoloni tatasurya atau galaksi-galaksi lain yang masih memungkinkan berjalannya kehidupan. Jika kasus terakhir ini terjadi maka manusia-manusia di akhir zaman akan dapat “menikmati” perubahan warna langit menjadi merah lalu membara dan terang benderang karena peningkatan temperatur menuju ke tak hingga.
Apa yang akan terjadi setelah Big Crunch tidak ada yang tahu, karena apa yang terjadi setelah keadaan singularitas tidak dapat diprediksi dengan menggunakan pengetahuan manusia saat ini. Namun jika alam semesta ini terus berkembang, maka ia akan menuju ke temperatur nol absolut. Alam semesta akan terus menerus mendingin dan mati karena tidak ada lagi proses transfer energi yang merupakan prinsip dasar dari kehidupan.

Energi Mikrokosmos dan Makrokosmos
Terminologi energi mikrokosmos dan makrokosmos semakin banyak diungkapkan untuk memudahkan kita memanfaatkan seluruh potensi energi. Energi mikrokosmos dimaknai energi yang ada dalam diri kita dan energi makrokosmos dimaknai energi yang berada di luar diri kita atau di alam semesta.
Kita telah belajar bahwa system energi yang berada di seluruh alam semesta merupakan rangkaian saling terkait dan berhubungan. Aktifitas setiap energi kita akan berpengaruh atau terpengaruh oleh aktifitas energi alam semesta.
Dengan dasar logika fisika yang telah kita pelajari sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa energi mikrokosmos dan makrokosmos saling terkait dan dihubungkan dalam rangkaian system yang selalu berubah secara dinamis dan saling mempengaruhi. Aktifitas energi di dalam diri akan mempengaruhi aktifitas energi di luar diri kita, sebaliknya juga aktifitas energi yang ada di alam semesta akan berdampak pada aktifitas energi di dalam diri kita.
Apa yang kita ucapkan, pikirkan dan rasakan menunjukkan adanya aktifitas energi, dan akan memberikan dampak ke dalam dan ke luar diri kita. Ada aksi akan ada reaksi, sehingga ucapan kita bisa membuat orang lain senang atau marah. Energi positif akan memberikan dampak positif dan energi negatif akan berdampak negatif, baik ke dalam maupun ke luar diri kita. Untuk memudahkannya kita bisa belajar dari kayu yang terbakar. Beberapa hal yang terjadi ketika kayu terbakar :
• Muncul api dan panas yang bisa membuat suhu di sekitarnya menjadi ikut panas, atau membakar benda yang ada disekitarnya. Panas & api ini bisa bermanfaat atau sebaliknya bisa membuat kerusakan.
• Kayu yang terbakar akan berubah menjadi arang dan debu.
• Melalui hukum reaksi kimia, telah ditemukan bahwa karbon kayu akan terurai oleh alam sehingga terjadi campuran udara (
O2) dan karbon (C) dan terciptalah
CO2 (karbondioksida) yang apabila berlebihan bisa menyebabkan polusi udara dan mengancam kesehatan manusia.
• Namun
CO2 dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan agar bisa tumbuh dan berkembang. CO2 akan diserap oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis dengan bantuan energi cahaya matahari. Proses ini menyebabkan terpisahnya oksigen dari karbon, lalu tumbuhan melepaskan oksigen lagi ke udara. Dari proses ini akan didapatkan gula yang dibutuhkan tumbuhan untuk berkembang.
• Tumbuh-tumbuhan menghasilkan kayu
Dan tentu saja masih ada dampak-dampak atau proses-proses lain dari panas yang ditimbulkan kayu yang terbakar. Namun, setidaknya kita bisa ambil beberapa pelajaran penting bahwa :
• Setiap aktifitas energi akan menyebabkan terjadinya aktifitas energi dalam rangkaian yang bisa kembali ke diri kita. Seperti sebuah siklus dalam sebuah rangkaian ekosistem.
• Setiap aktiftas energi akan berdampak ke dalam diri maupun keluar diri kita. Untuk itu, setiap tindakan, ucapan dan pikiran kita akan berdampak baik ke dalam maupun keluar diri kita.
• Coba kita perhatikan, ucapan yang baik dan menyenangkan akan mengeluarkan dan memasukkan energi yang baik dan menyenangkan. Cobalah perbanyak mengucapkan kata sukses dengan sepenuh hati, maka anda akan merasa seperti apa yang sering anda ucapkan. Semakin sering akan mengucapkan sukses semakin banyak energi sukses akan masuk dan tersimpan dalam diri anda.
• Cobalah perbanyak berpikir positif dan kurangilah pikiran negative, maka energi positif akan lebih banyak masuk ke dalam diri anda.
• Energi yang kita keluarkan akan terurai atau tersimpan di alam raya dan kemudian kembali kepada diri kita entah baik atau buruk. Kalau kita menipu orang lain, sekalipun orang yang kita tipu tidak mengetahuinya, namun diri kita sendiri dan alam semesta mengetahuinya, sehingga energi yang ada dalam diri dan di alam semesta akan meresponnya, dan kemudian cepat atau lambat kita akan mendapat dampaknya.
• Orang-orang yang selalu optimis akan mengeluarkan energi optimis yang bisa membuat orang-orang disekitarnya terpengaruh dan menjadi optimis. Energi optimis juga akan masuk ke dalam dirinya dan membangkitkan semangatnya ketika energi semangatnya menurun. Ciri-ciri seperti ini dimiliki oleh orang-orang sukses, orang-orang hebat dan orang-orang besar.
• Coba bedakan dengan orang yang sering bersikap pesimis. Energi pesimisnya akan keluar dari dirinya dan mempengaruhi orang-orang disekitarnya. Orang lain akan terkena dampak negatifnya. Juga, energi pesimis akan masuk ke dalam dirinya yang membuat hidupnya sering bersikap pesimis, takut terhadap resiko, serta susah untuk maju dan berkembang.
Maka, selain dengan terus mengembangkan energi optimis dari dalam diri, kita juga bisa mendapatkan energi optimis dari luar diri kita dengan sering berhubungan atau bergaul dengan orang-orang yang memiliki jiwa optimis.
Energi makrokosmos juga bersifat merusak, misalnya energi yang terjadi akibat gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir dan berbagai gejala alam yang dianggap bencana oleh manusia.
Dari perspektif hukum energi, terjadinya berbagai gejala bencana alam bisa juga merupakan dampak dari aktifitas manusia. Seperti banjir yang bisa disebabkan oleh penggundulan hutan, maka sangat dimungkinkan bahwa berbagai gejala alam juga merupakan dampak aktifitas manusia yang merusak.
Untuk itulah, selain kepada diri sendiri dan sesama manusia, kita juga perlu selalu mengembangkan energi positif kepada seluruh mahluk yang ada, dan juga kepada isi seluruh alam semesta. Sehingga hidup kita bisa lebih bermanfaat dan sukses dalam arti yang lebih luas.

MACAM-MACAM ALAM SEMESTA
1. Galaksi
Di alam semesta yang sangat luas ini terdapat lebih dari200miliar galaxy yang masing-masing teridiri atas miliaran bintang. Satu dari galaksi-galaksi ini bernama galaksi bima sakti (milky way).
2. Tata Surya
Di dalam galaksi bima sakti ini terdapatr bintang yang beredar dipinggiran galaksi yang bernama matahari. Matahari dikelililngi oleh 9 planet yaitu: Merkurius, Venus,Bumi,Mars, Yupiter,Saturnus,Uranus, Neptunus, dan Pluto. Dan bebrapa benda langit ( asteroid,komet, satelit,meteoroid). Susunan inilah yang dinamakan tata surya.
3.planet
Planet berasal dari bahasa Yunani “planetai” yang berarti pengembara. Hal lini dikarenakan kedudukan planet atas bintang-bintangtidaklah tetap. Arah gerak planet adalahdari timur ke barat. Di samping berevolusi mengelilingi matahari,planet-planet juga berotasi pada sumbunya.
4. Asteroid
Asteroid atau planetoid adalah planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya diantara orbit nars dan yupiter.ukuran asteroid bervariasi,ada yang berdiameter hanya 1 km dan yang lainnya sebesar bulan.
5. Meteorid, Meteor, Dan Meteorit
Meteoroid adalah anggota tata surya yang diperkirakan berasal dari potongan komet dan pecahan-pecahan asteroid. Meteoroid ini berterbangan tidak beraturan di ruang angkasa. Dalam perjalanannya di luar angkasa,meteoroid pada suatu saat dapat mendekati bumi. Akibat adanya gravitasi bumi,meteoroid jatuh ke bumi dengan kelajuan tinggimenembus atmusfer dan terbakarhingga menimbulkan nyala. Nyala tersebut tampak dari bumi sebagai bintang jatuh. Bintang jatuh inilah yang disebut meteor. Pada umumnya meteor habis terbakar sebelum menyentuhbumi.akan tetapi, meteor yang berukuran besar bisa saja tidak habisoleh panas akibat gesekan udara dan mencapai permukaan bumi. Meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi inilah yang dinamakan meteorit.

Tuesday, 13 October 2009

fotoku




urgency tauhidul in life

urgency tauhidul in life

in one main teachings in our religion is unity of god teachings. approximately thirteen this unity of god school year is menegakkanoleh rosulul may allah bless him and give him peace in period makkah, show how the important this unity of god teachings must planted in our soul. and we know, kernel from that unity of god teachings akrar syahadatain; ashadu anal ilaha illal, wa ashadu anna muhammadar rasulul; contain explanation there is no god besides allah and testimonial that is muhammad may allah bless him and give him peace allah messenger.

acknowledgement that allah as god at least believed two big religions at this world besides islam, that is christian and hebrew although with interpretation very differ from islamic religion interpretation. but pangakuan that is muhammad allah messenger and as rasulul only admitted by islam.

teachings tauhidul that implied in sentence la illaha illal bot merely be acknowledgement that allah as creator, because person musyrikin jahiliah formerly also admit that. (q. s. al ankabut).

wa other saaltahum man khalaqos sanawati wal ardla wa sakkharas syamsa wal qamara layaqulannallahu fa anna yu fakun" with the meaning: and actually if you tanyaka kepda they: siapakah that make sky and earth and menundu sun and month? sure they will answer allah. so, why do they (mempalingkan (from road true).
when menanya to them, who yangmencipta day and evening, they answer allah. who demotes rain, they answer allah. and who creats menusia with alive and die it, so they also answer dangan fast allah. but why do they still menyandang predikat polytheist?

obvious question from al koran furthermore that make them angle. " if really you say that very that creator allah, very menghidup-mati that is allah, then why do you worshipped in stones, worshipped in statues whom you make self? " why do you believe that those stones has keuatan? they are booth and say" we believe and worshipped this stone only as media to juxtaposes self to allah: .

teachings tauhidul averse their acknowledgement inconsistent that. they are that admit that allah as suitable god is worshipped, but permanent they worshipped idol, or trust in that statues as if has strength.

as does some time ago we are nap with existences fenomea a kid mampuh cure various only by using stone media, so that many patients berobat not again berifikir reasonable. they trust stone strength exceed allah strength, final menjurus in prila polytheist.

kaliamat tauhidul (la illaha illal) basically bot merely have a meaning" la ma'buda illal" (bothing that fitting worshipped except allah), but also can have a meaning" la mahbuba illal" (bothing that fitting loved except allah). so, mean when we love somebody or thing, we must menyadar that kecintaan we that want under kdar kecintaan kits hdap allah.

even in al koran is mentioned that la illaha illal also have a meaning" wa lam yakhsya illal" (bothing that fitting intimidated except allah). have cold feet or fear taste towards somebody or towards thing even if, should doesn't beat to have cold feet us to allah.

such this unity of god teachings is the true coagulates in our soul. walk to pass our blood stream, tick to escort our heart tick. so that prila that come up dalamkeseharian guess also show unity of god values in the field of whatever us move.

in the field of economy, for example: inplementasi teachings tauhidul this can we realize with confidence among others that" bothing that very has and menguasi treasure brnda except allah" we have only right of property, while ownership seutuh there in allah grip. if this we have realized, so we principled that in our property there right social, there fatherless child children right, there poor poor right and there right our labourer/officials is that must we fulfill in a fair way.

teachings tauhidul also looking-glass in sika and policies opinion or keuasaan. that is that existing power, and we shall run intrinsically only entrusted and allah mandate the almighty and most worthy of praise.
in ali imran verse 26 allahs berfirman: with the meaning: say alas god that has power, you give power in one who you desire and you canut power from one who you desire. engakau glorify one who you desire and you are humble one who you desire. menanganmulah all virture. actually you are all powerful on everything.

very easy for allah makes us as administrator or official, same the easy allah typing wants to take it from we. so, people who menjadai power as entrusted and allah message, he will not experience stress, defresi or baha disturbance kejiawaan when does that power not again be the property. that is senua because the soul always calm and get allah fate with lapanga fund and belief in god.

in the case of motivation and intention, teachings tauhidul compel entire motivations and our intention is hanged up full only to allah. whatever our effort, where even also we work, membidang whatever that, if our job is motivatinged by ridho allah, honest beribadah to allah, so that's mengehendaki by unity of god values. may dsaja we work with person fun motivation, but not we lick, then tida bertangguang answer or even look for individual profit. in al isra verse 84: qul kullun ya'malu 'in the style of syakilaithi farabbukum a'la biman huwa ahda sabila" mean: katakanla; per he make to follow the conditon each. so your god more detect to who lebuh true the way" .

that's a small part of teachings urgency tauhidul and the implementation in life everyday. then we are why rasulul until struggle thirteen year to put base tauhidul this to arabian nation at the time khususya, and islam people in general.

let us instropeksi self agardalam life kia at area everything we move and work, don't ever two allahs, don't ever turn away from allah, because:
la illaha illal, have a meaning bothing that very mencipta except allah.
la illaha illal, have a meaning bothing that fitting worshipped except allah.
la illaha illal have a meaning bothing that very have the authority except allah.
la illaha illal have a meaning bothing that determine good and bad except allah.
la illaha illal have a meaning tiadak there fitting intimidated except allah.
la illaha illal have a meaning there is no yan determine hidu-mati except allah.

teachings tauhidul this will averse everything that done without mengikutserta allah. that's the name immoral deed. so, when make immoral, very menghawatirkan allah turns away from self and our life. let us correct reading a hadits muda-mudahan mengugah our cognizance to keeps away immoral deed in our life. rasulul may allah bless him and give him peace bersabda;
la yazniz zani humble yazni wa huwa mu'minun. wa la yasrizus sariqu humble yasriqu wa huwa mu'minun" . mean: " doesn't fornicate a pezina that except when fornicate them impious. is not a that thief steals except when do they steal their belied lifted by allah" .

with interpretation very simple, we can say that [there moment seeseorang beraktifitas with immorality, like to fornicate, steal, corruption and others, so at that moment belied cerabut from the inner person. then, bagaiman if at the (time) of they are melakoni that immorality, they are far from allah, far from message tauhis, and at that moment they pass away? na'udzu billahi min dzalik. while allah always remind us, like ekam in qs. ali imran; 102; yes ayyuhalladzina amanuttaqullaha haqqo tuqotti wa la tamuunna illa wa antum muslimun. mean: " hey people who believes in, pious you to allah with sebenar-benar piety. and don't you occasionally die but in a state of a muslim: .

may we are escaped from death not values from unity of god teachings. amiiieee…….



Daftar Kata
urgensi=urgency
dalam=in
kehidupan=life
satu=one
ajaran=teachings
pokok=main
yang=
ada=there
agama=religion
kami=we
adalah=be
tauhid=unity of god
kurang=less
tiga=three
tahun=year
ini=this
saw=may allah bless him and give him peace
pada=in
periode=period
menunjukkan=show
betapa=how
penting=the important
harus=must
tertanam=planted
jiwa=the soul
dan=and
tahu=know
inti=kernel
dari=from
itu=that
mengandung=contain
pengertian=explanation
tidak=not
tuhan=your god
selain=besides
allah=allah
penyaksian=testimonial
bahwa=that
utusan=messenger
pengakuan=acknowledgement
sebagai=as
sekurang-kurangnya=at least
meyakini=believe
dua=two
besar=big
di=at
dunia=world
islam=islam
yaitu=that is
kristen=christian
yahudi=hebrew
meskipun=although
dengan=with
penafsiran=interpretation
sangat=very
berbeda=differ
akan=
hanya=only
diakui=admit
oleh=by
saja=
terkandung=consist in
kalimat=sentence
bukan=not
merupakan=be
pencipta=creator
sebab=because
orang=person
dulu=formerly
mengakui=admit
lain=other
artinya=mean
sesungguhnya=actually
jika=if
kamu=you
mereka=they
menjadikan=make
langit=sky
bumi=earth
matahari=sun
bulan=month
tentu=sure
menjawab=answer
maka=so
mengapa=why
dapat=can
jalan=road
benar=true
ketika=when
kepada=to
siapa=who
siang=day
malam=evening
menurunkan=demote
hujan=rain
menciptakan=creat
hidup=alive
mati=die
juga=also
cepat=fast
namun=but
masih=still
musyrik=polytheist
ternyata=obvious
pertanyaan=question
qur'an=koran
selanjutnya=furthermore
membuat=make
kalau=if
memang=really
kalian=you
mengatakan=say
maha=very
lalu=then
menyembah=worshipped
batu=stone
patung-patung=statues
buat=make
sendiri=self
percaya=believe
memiliki=have
berkata=say
media=media
untuk=to
mendekatkan=juxtapose
diri=self
menolak=averse
plin-plan=inconsistent
pantas=suitable
tetap=permanent
berhala=idol
seakan-akan=as if
kekuatan=strength
seperti=like
beberapa=several
waktu=time
dikejutkan=nap
adanya=existence
seorang=a
bocah=kid
menyembuhkan=cure
berbagai=various
penyakit=disease
sehingga=so that
banyak=many
pasien=patient
lagi=again
logis=reasonable
mempercayai=trust
tersebut=
melebihi=exceed
akhirnya=final
bermakna=have a meaning
patut=fitting
kecuali=except
bisa=can
mencintai=love
jadi=so
seseorang=somebody
benda=thing
hendak=want
berada=present
bahkan=even
menyebutkan=mention
menakuti=intimidate
rasa=taste
gentar=fear
terhadap=towards
sekalipun=even if
hendaknya=should
mengalahkan=beat
begitulah=such
sejati=the true
mengental=coagulate
berjalan=walk
melalui=pass
aliran=current
darah=blood
berdetak=tick
mengiringi=escort
detak=tick
jantung=heart
tampil=come up
kira=guess
nilai-nilai=values
apapun=whatever
bergerak=move
ekonomi=economy
misalnya=for example
wujudkan=realize
keyakinan=confidence
antara=between
harta=treasure
mempunyai=have
hak=right
pakai=wear
sedangkan=while
milik=the property
genggaman=grip
sudah=
sadari=realize
berkeyakinan=principled
anak=child
yatim=fatherless child
fakir=poor
miskin=poor
para=
buruh=labourer
pegawai=official
penuhi=fulfill
pandangan=opinion
politik=policies
kekuasaan=power
jalankan=run
titipan=entrusted
amanah=mandate
swt=the almighty and most worthy of praise
ayat=verse
katakanlah=say
wahai=alas
engkau=you
beri=give
kehendaki=desire
muliakan=glorify
hina=humble
segala=all
kebajikan=virture
kuasa=authority
atas=on
mudah=the easy
penguasa=administrator
pejabat=official
sama=same
ketikan=typing
ingin=want
mengambil=take
orang-orang=ones
amanat=message
dia=he
mengalami=experience
gangguan=disturbance
menjadi=be
karena=because
selalu=always
tenang=calm
menerima=get
takdir=fate
dana=fund
keimanan=belief in god
motivasi=motivation
niat=intention
mengharuskan=compel
seluruh=entire
menggantungkan=hang up
penuh=full
usaha=effort
dimana=where
pun=even also
bekerja=work
pekerjaan=job
memotivasi=motivating
tulus=honest
itulah=that's
boleh=may
menyenangkan=fun
menjilat=lick
jawab=answer
mencari=look for
keuntungan=profit
pribadi=individual
ala=in the style of
tiap-tiap=every
berbuat=make
menurut=follow
keadaan=the conditon
masing-masing=each
lebih=more
mengetahui=detect
jalannya=the way
sekelumit=a small part of
implementasi=the implementation
sehari-hari=everyday
barulah=then
sadar=aware
sampai=until
berjuang=struggle
meletakkan=put
dasar=base
bangsa=nation
arab=arabian
umat=people
mari=let
bidang=area
apa=what
jangan=don't
pernah=ever
berpaling=turn away
berkuasa=have the authority
menentukan=determine
baik=good
buruk=bad
dilakukan=$do
perbuatan=deed
maksiat=immoral
nama=the name
simak=correct reading
sebuah=a
kesadaran=cognizance
menjauhi=keep away
berzina=fornicate
beriman=believe in
tidaklah=is not
pencuri=thief
mencuri=steal
iman=belied
diangkat=lift
tafsiran=interpretation
sederhana=simple
saat=moment
kemaksiatan=immorality
korupsi=corruption
lain-lain=others
sedang=
sanubari=the inner person
jauh=far
pesan=message
meninggal=died
padahal=while
senantiasa=always
mengingatkan=remind
ya=yes
hai=hey
bertakwa=pious
takwa=piety
sekali-kali=occasionally
melainkan=but
beragama=have a religion
mudah-mudahan=may
terhindar=escaped
kematian=death

Tuesday, 8 September 2009

RPP KELAS XII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 1.1 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal khusus

Indikator :
1. Membedakan antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
2. Memahami akun-akun yang lazim digunakan dalam perusahaan dagang.
3. Menjelaskan syarat-syarat pembayaran perusahaan dagang.
4. Menjelaskan syarat-syarat penyerahan barang.
5. Menjelaskan istilah rabat dalam perusahaan dagang.
6. Membedakan metode pencatatan FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata.
7. Mencatat persediaan barang dagang dengan metode FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata.
8. Membedakan antara sistem perpetual dan periodik.
9. Mengelompokkan transaksi ke dalam jurnal khusus.

Alokasi Waktu : 12 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat membedakan antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
b) Siswa dapat memahami akun-akun yang lazim digunakan dalam perusahaan dagang.
c) Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat pembayaran perusahaan dagang.
d) Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat penyerahan barang.
e) Siswa dapat menjelaskan istilah rabat dalam perusahaan dagang.
f) Siswa dapat membedakan metode pencatatan FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata.
g) Siswa dapat mencatat persediaan barang dagang dengan metode FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata.
h) Siswa dapat membedakan antara sistem perpetual dan periodik.
i) Siswa dapat mengelompokkan transaksi ke dalam jurnal khusus.

B. Materi Pokok
Pencatatan transaksi perusahaan dagang dan jurnal khusus


C. Uraian Materi
a) Pengertian dan ciri-ciri perusahaan dagang
b) Transaksi, akun-akun, syarat pembayaran, dan syarat penyerahan barang dalam perusahaan dagang
c) Bukti transaksi
d) Ilustrasi pencatatan transaksi perusahaan dagang
e) Persediaan barang dagang
f) Pengertian, manfaat, dan pengelompokkan transaksi jurnal khusus

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru menggali dan mengembangkan pengetahuan siswa tentang perusahaan dagang. Kemudian guru menguraikan dengan jelas tentang kompetensi dasar dan materi yang harus dikuasai.
b. Motivasi
Pemahaman materi kali ini dapat memudahkan pemahaman materi selanjutnya.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi empat kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk mencari informasi tentang perusahaan dagang.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk membedakan metode pencatatan FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata serta mencatat persediaan barang dagang dengan ketiga metode tersebut.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk membedakan antara sistem perpetual dan periodik.
e. Kelompok keempat diberi tugas untuk mendiskusikan pengertian, manfaat, dan pengelompokkan transaksi jurnal khusus.
f. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
g. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Tes lisan dengan beberapa pertanyaan (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol


Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 1.2 Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar

Indikator :
1. Memosting bukti transaksi ke dalam buku besar pembantu.
2. Memosting jurnal umum dan khusus ke dalam buku besar utama.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat memosting bukti transaksi ke dalam buku besar pembantu.
b) Siswa dapat memosting jurnal umum dan khusus ke dalam buku besar utama.

B. Materi Pokok
Posting dari jurnal ke buku besar

C. Uraian Materi
a) Pencatatan transaksi pada buku besar pembantu dan utama
b) Posting jurnal khusus ke buku besar utama
c) Posting jurnal umum ke buku besar utama
d) Ilustrasi pencatatan transaksi pada buku besar pembantu dan buku besar utama

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengulas kembali pembahasan materi yang lalu tentang pencatatan transaksi perusahaan dagang dan jurnal khusus. Kemudian guru menjelaskan bahwa kali ini pencatatan tersebut akan dilanjutkan ke dalam buku besar.


b. Motivasi
Pemahaman materi kali ini sangat berguna dalam pemahaman mengenai akuntansi perusahaan dagang lebih lanjut.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk melakukan posting bukti transaksi ke dalam buku besar pembantu.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk melakukan posting jurnal khusus ke buku besar
utama.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk melakukan posting jurnal umum ke buku besar
utama.
e. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
f. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol


Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344



















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 1.3 Menghitung harga pokok penjualan

Indikator :
1. Menghitung pembelian bersih.
2. Menghitung jumlah barang yang tersedia untuk dijual.
3. Menghitung harga pokok penjualan.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menghitung pembelian bersih.
b) Siswa dapat menghitung jumlah barang yang tersedia untuk dijual.
c) Siswa dapat menghitung harga pokok penjualan.

B. Materi Pokok
Harga pokok penjualan

C. Uraian Materi
a) Penghitungan pembelian bersih
b) Penghitungan jumlah barang yang tersedia untuk dijual
c) Penghitungan harga pokok penjualan

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengilustrasikan dengan jelas tentang harga pokok penjualan serta memberi penjelasan yang singkat dan jelas tentang materi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

b. Motivasi
Penghitungan harga pokok penjualan sangat penting dalam pembelajaran ilmu akuntansi.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk melakukan penghitungan pembelian bersih.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk melakukan penghitungan jumlah barang yang tersedia untuk dijual.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk melakukan penghitungan harga pokok penjualan.
e. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
f. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Tes lisan dengan beberapa pertanyaan (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol

Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 1.4 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang

Indikator :
1. Membuat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dengan pendekatan ikhtisar laba-rugi.
2. Membuat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dengan pendekatan harga pokok penjualan.
3. Membuat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang untuk sistem perpetual.
4. Menyusun kertas kerja perusahaan dagang.


Alokasi Waktu : 20 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat membuat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dengan pendekatan ikhtisar laba-rugi.
b) Siswa dapat membuat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dengan pendekatan harga pokok penjualan.
c) Siswa dapat membuat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang untuk sistem perpetual.
d) Siswa dapat menyusun kertas kerja perusahaan dagang.

B. Materi Pokok
Ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang

C. Uraian Materi
a) Neraca saldo
b) Jurnal penyesuaian perusahaan dagang
c) Kertas kerja

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok
F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru memberi penjelasan yang singkat dan jelas tentang materi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai materi kali ini mengindiksikan penguasaan standar kompetensi.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk menyusun jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dengan pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk menyusun jurnal penyesuaian persediaan barang dagang untuk sistem perpetual.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk menyusun kertas kerja perusahaan dagang.
e. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
f. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol


Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang

Indikator :
1. Menyusun laporan laba-rugi dan laporan perubahan modal.
2. Menyusun neraca dan laporan arus kas.

Alokasi Waktu : 14 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menyusun laporan laba-rugi dan laporan perubahan modal.
b) Siswa dapat menyusun neraca dan laporan arus kas.

B. Materi Pokok
Laporan keuangan perusahaan dagang

C. Uraian Materi
a) Laporan laba-rugi
b) Laporan perubahan modal
c) Neraca
d) Laporan arus kas

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru memberi penjelasan tentang pentingnya penyusunan laporan keuangan.
b. Motivasi
Laporan keuangan perusahaan dagang antara lain dapat digunakan sebagai sarana evaluasi kegiatan perusahaan dagang tersebut.


2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk mendiskusikan pembuatan laporan laba-rugi dan laporan perubahan modal.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk mendiskusikan pembuatan neraca dan laporan arus kas.
d. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
e. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol


Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344



























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 2. Memahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 2.1 Membuat jurnal penutupan

Indikator : Membuat jurnal penutup

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membuat jurnal penutup

B. Materi Pokok
Jurnal penutupan

C. Uraian Materi
Jurnal penutup

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru memberi gambaran umum mengenai jurnal penutup.
b. Motivasi
Pemahaman materi kali ini dapat memudahkan pemahaman materi selanjutnya.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi enam kelompok besar (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan pembuatan jurnal
penutup.
c. Hasil diskusi tersebut kemudian dibahas bersama guru.
d. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol



Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344



































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1
Standar Kompetensi : 2. Memahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 2.2 Melakukan posting jurnal penutupan ke buku besar

Indikator : Memosting jurnal penutupan ke buku besar.

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memosting jurnal penutupan ke buku besar.

B. Materi Pokok
Posting jurnal penutupan ke buku besar

C. Uraian Materi
Posting jurnal penutupan ke buku besar

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru memberi informasi awal tentang posting jurnal penutupan ke buku besar.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai materi kali ini akan mempermudah pemahaman materi selanjutnya.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi empat kelompok (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk melakukan posting jurnal penutupan ke buku besar.
c. Hasil diskusi tersebut kemudian dibahas bersama guru.
d. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.







3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol


Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 2. Memahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang

Kompetensi Dasar : 2.3 Membuat neraca saldo setelah penutupan buku

Indikator :
1. Menyusun neraca saldo setelah penutupan.
2. Membuat jurnal pembalik.

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menyusun neraca saldo setelah penutupan.
b) Siswa dapat membuat jurnal pembalik.

B. Materi Pokok
Neraca saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik

C. Uraian Materi
a) Neraca saldo setelah penutupan
b) Jurnal pembalik

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengulas kembali pembahasan materi yang lalu tentang posting jurnal penutupan ke buku besar. .Kemudian guru memberi penjelasan yang singkat dan jelas tentang neraca saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik.
b. Motivasi
Siswa dapat memahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang.


2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk Mendiskusikan penyusunan neraca saldo setelah
penutupan.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk mendiskusikan penyusunan jurnal pembalik.
d. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
e. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks dan spidol


Palembang, Juli 2008
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Koordinator Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Dra. Zuraidah Wahab
NIP 131924083 NIP: 130902344




























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1
Standar Kompetensi : 3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional

Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan unsur-unsur manajemen

Indikator :
1. Menjelaskan pengertian manajemen.
2. Menjelaskan jenjang manajemen serta mendeskripsikan arah komando dan pertanggungjawaban di antara jenjang manajemen tersebut.

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan pengertian manajemen.
b) Siswa dapat menjelaskan jenjang manajemen serta mendeskripsikan arah komando dan pertanggungjawaban di antara jenjang manajemen tersebut.

B. Materi Pokok
Manajemen

C. Uraian Materi
a) Pengertian manajemen
b) Jenjang manajemen
c) Prinsip-prinsip manajemen

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengembangkan pengetahuan siswa tentang manajemen. Kemudian guru menguraikan dengan jelas gambaran umum mengenai manajemen.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai manajemen sangat penting mengingat peranan manajemen (khususnya pada badan usaha) dalam perekonomian saat ini cukup besar. Selain itu, pemahaman mengenai manajemen akan mempermudah pemahaman materi selanjutnya.



2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk mencari informasi tentang pengertian manajemen.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk mendeskripsikan jenjang manajemen.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk mencari informasi tentang prinsip-prinsip manajemen.
e. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
f. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks laptop

Palembang, Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Guru Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Made Suarsana, S.Pd
NIP 196008011990091001 NIP 196912252007011011























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian
nasional

Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan
usaha

Indikator :
1. Mendeskripsikan fungsi-fungsi manajemen.
2. Menjelaskan teori-teori manajemen.
3. Mengidentifikasi bidang-bidang manajemen.


Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mendeskripsikan fungsi-fungsi manajemen.
b) Siswa dapat menjelaskan teori-teori manajemen.
c) Siswa dapat mengidentifikasi bidang-bidang manajemen.

B. Materi Pokok
Fungsi manajemen

C. Uraian Materi
a) Fungsi-fungsi manajemen
b) Teori-teori manajemen
c) Bidang-bidang manajemen

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengajak siswa memasuki ruang audio visual untuk melihat tayangan mengenai berbagai kegiatan di masing-masing bidang manajemen. Kemudian guru memberi pengarahan agar siswa mencatat hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi dasar.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha sangat penting karena siswa dapat memperoleh gambaran tentang apa yang harus dilakukan jika terlibat dalam pengelolaan suatu badan usaha kelak.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi manajemen.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk mencari informasi tentang teori-teori manajemen.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk mengidentifikasi bidang-bidang manajemen.
e. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
f. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks, laptop

Palembang, Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Guru Mata Pelajaran




Drs. Agus Budiyanto, M.M Made Suarsana, S.Pd
NIP 196008011990091001 NIP 196925122007011011






















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1

Standar Kompetensi : 3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian
nasional.

Kompetensi Dasar : 3.3 Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian
Indonesia

Indikator :
1. Membedakan badan usaha dan perusahaan.
2. Mengidentifikasi jenis badan usaha.
3. Mengidentifikasi berbagai bentuk badan usaha.
4. Menjelaskan fungsi badan usaha.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat membedakan badan usaha dan perusahaan.
b) Siswa dapat mengidentifikasi jenis badan usaha.
c) Siswa dapat mengidentifikasi berbagai bentuk badan usaha.
d) Siswa dapat menjelaskan fungsi badan usaha.

B. Materi Pokok
Badan usaha

C. Uraian Materi
a) Pengertian badan usaha
b) Jenis badan usaha
c) Berbagai bentuk badan usaha
d) Fungsi badan usaha

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengembangkan pengetahuan siswa tentang badan usaha. Kemudian guru memberi penjelasan secara singkat dan jelas tentang badan usaha dan perusahaan serta menguraikan tentang jenis dan bentuk badan usaha.


b. Motivasi
Siswa memahami peran badan usaha dalam perekonomian nasional.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk membedakan badan usaha dan perusahaan.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk mengidentifikasi jenis dan bentuk badan usaha.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk menjelaskan fungsi badan usaha.
e. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
f. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks , spidol dan laptop

Palembang, Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Guru Mata Pelajaran



Drs. Agus Budiyanto, M.M Made Suarsana, S.Pd
NIP 196008011990091001 NIP 196912252007011011





















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 2

Standar Kompetensi : 4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan

Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi dan koperasi
sekolah

Indikator :
1. Menjelaskan koperasi sebagai badan usaha yang paling cocok di Indonesia.
2. Menjelaskan proses pendirian dan operasionalisai koperasi sekolah.
3. Menganalisis perbedaan koperasi dengan badan usaha yang lain.

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan koperasi sebagai badan usaha yang paling cocok di Indonesia.
b) Siswa dapat menjelaskan proses pendirian dan operasionalisasi koperasi sekolah.
c) Siswa dapat menganalisis perbedaan koperasi dengan badan usaha yang lain.

B. Materi Pokok
Koperasi dan koperasi sekolah

C. Uraian Materi
a) Pengertian serta landasan, asas, tujuan, fungsi, peran, dan prinsip koperasi
b) Organisasi dan pengelolaan koperasi
c) Kehidupan dan usaha pengembangan koperasi
d) Koperasi sekolah

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan



F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengulas kembali pembahasan materi yang lalu tentang badan usaha. Kemudian guru mengaitkan materi tersebut dengan materi yang baru, yakni koperasi sebagai badan usaha yang paling cocok di Indonesia.
b. Motivasi
Siswa dapat memahami tentang arti penting koperasi pada umumnya dan arti penting koperasi sekolah pada khususnya. Kemudian diharapkan dengan pemahaman tersebut, siswa termotivasi untuk aktif dalam kegiatan koperasi sekolah.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk menjelaskan koperasi sebagai badan usaha yang paling cocok di Indonesia.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk menjelaskan proses pendirian dan operasionalisasi koperasi sekolah.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk menganalisis perbedaan koperasi dengan badan usaha yang lain.
e. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
f. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks , spidol dan laptop

Palembang, Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Guru Mata Pelajaran



Drs. Agus Budiyanto, M.M Made Suarsana, S.Pd
NIP 196008011990091001 NIP 196925122007011011













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 2

Standar Kompetensi : 4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan

Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung pembagian sisa hasil usaha

Indikator : Menghitung pembagian sisa hasil usaha

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung pembagian sisa hasil usaha

B. Materi Pokok
Sisa hasil usaha

C. Uraian Materi
a) Pengertian sisa hasil usaha
b) Informasi dasar penghitungan sisa hasil usaha
c) Rumus pembagian sisa hasil usaha
d) Prinsip-prinsip pembagian sisa hasil usaha
e) Pembagian sisa hasil usaha per anggota

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengulas kembali pembahasan materi yang lalu tentang koperasi. Kemudian guru memberi informasi awal mengenai sisa hasil usaha dalam koperasi.
b. Motivasi
Siswa memahami pembagian sisa hasil usaha.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk mencari informasi tentang pengertian, penghitungan, dan pembagian sisa hasil usaha.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk menghitung pembagian sisa hasil usaha.
d. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
e. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks , spidol dan laptop

Palembang, Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Guru Mata Pelajaran



Drs. Agus Budiyanto, M.M Made Suarsana, S.Pd
NIP 196008011990091001 NIP 196925122007011011

































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMA Negeri 5 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XII (dua belas) / 2

Standar Kompetensi : 4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan

Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan peran dan jiwa kewirausahaan

Indikator :
1. Menjelaskan pengertian wirausaha dan peranannya terhadap perekonomian nasional.
2. Mengidentifikasi sektor-sektor yang dapat dimasuki oleh seorang wirausahawan.
3. Meneliti penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausahawan di lingkungan sekitar.
4. Memanfaatkan sumber daya ekonomi di lingkungan sekitar.
5. Menerapkan sikap dan jiwa wirausaha dalam diri.


Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan pengertian wirausaha dan peranannya terhadap perekonomian nasional.
b) Siswa dapat mengidentifikasi sektor-sektor yang dapat dimasuki oleh seorang wirausahawan.
c) Siswa dapat meneliti penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausahawan di lingkungan sekitar.
d) Siswa dapat memanfaatkan sumber daya ekonomi di lingkungan sekitar.
e) Siswa dapat menerapkan sikap dan jiwa wirausaha dalam diri.

B. Materi Pokok
Kewirausahaan

C. Uraian Materi
a) Wirausaha dan wirausahawan
b) Bidang usaha kegiatan wirausaha
c) Penelitian kegiatan wirausaha
d) Perencanaan bisnis wirausaha
e) Ciri-ciri wirausahawan sukses
f) Syarat menjadi wirausahawan

D. Pendekatan
Kontekstual




E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

F. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengembangkan pengetahuan siswa mengenai kewirausahaan. Kemudian guru mempersilahkan siswa memasuki ruang audio visual untuk melihat tayangan mengenai kegiatan wirausaha serta faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam berwirausaha.
b. Motivasi
Menanamkan jiwa wirausaha dalam diri siswa.

2. Kegiatan Inti
Siswa diberi tugas untuk membuat ringkasan tentang pengertian wirausaha dan peranannya terhadap perekonomian nasional, sektor-sektor yang dapat dimasuki oleh seorang wirausahawan, dan penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausahawan di lingkungan sekitar.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
• Hasil kerja individu (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psikomotorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku Ekonomi

G. Sumber dan Alat
Buku teks, spidol dan laptop

Palembang, Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 5 Palembang Guru Mata Pelajaran

Drs. Agus Budiyanto, M.M Made Suarsana, S,Pd
NIP 196008011990091001 NIP 196912252007011011